Saya pernah punya anak murid les yang kalau ditinggal di rumah, dia betah nggak mau pulang sampai ibunya menjemput dan memaksanya pulang. Bahkan ketika saya masih harus bergilir untuk memberikan private ke tempat lainnya, dia rela saya tinggal di rumah sendiri sampai saya pulang.
Pernah mamanya bertanya, “Kamu betah banget kalau di rumah bu Lisa. Ngapain aja sih, setelah belajar?”
“Banyak buku dan majalah yang bisa Kakak baca.”
Yap, itu benar banget! Ni bocah memang akan nempel di rak buku dan memilih sendiri bacaan mana yang akan dia habiskan selama menunggu dijemput ibunya setelah berjualan di pasar. Kebetulan yang ada di rak buku juga majalah BOBO dan majalah anak lainnya. Ada juga buku cerita anak koleksi si sulung yang waktu itu masih balita. Jujur, memang tidak akan kehabisan bahan bacaan. Kalau sekarang ketemu anaknya yang sudah kuliah di kedokteran hewan, maka dia akan menjawab, “Sekarang Kakak bisa baca sepuasnya di aplikasi perpustakaan digital, Bu.”
Dan saya akan tersenyum. Saya juga menerima dengan gembira adanya aplikasi digital yang memudahkan saya memilih bahan bacaan sesuai keinginan saya tanpa harus membeli. Hanya saja, saya tetap penyuka wangi buku yang baru dibuka sampulnya. Saya akan menciumnya dan menghirupnya sampai lekat di indra pembau. Rasanya tetap berbeda jika membaca hanya dari gawai dibandingkan dengan membuka langsung lembaran kertasnya. Dan ada kepuasan tersendiri saat melihat deretan buku tersusun rapi ada di rak buku.
Namun, koleksi buku fisik tidak akan berumur panjang jika perawatannya tidak diperhatikan. Oleh karena itu, agar koleksi buku fisik dapat berumur panjang, perhatikan tips berikut ini:
1. Hindari musuh utama buku
Kamu tahu, apa yang menjadi musuh buku? Musuh utama buku adalah debu, ngengat/kutu buku, dan kelembaban. Kelembaban bisa merusak buku, memunculkan jamur, bahkan yang paling berbahaya adalah bisa mengundang ngengat untuk datang dan tinggal menetap di buku. Maka yang paling pertama kamu lakukan saat meletakkan rak atau penyimpanan untuk buku sebaiknya pilih tempat yang memiliki ruangan agak lapang, berjendela, serta mempunyai ventilasi udara yang baik.
Saya pribadi, musuh koleksi buku dirak selain yang di atas adalah tikus-tikus curut yang datang tanpa diundang. Pus di rumah pun tidak mampu membuat dia gentar, bahkan si kucing hanya melihatnya saja. Kalau sudah begini, saya akan ambil jalan pintas untuk memberikan racun tikus agar buku tetap aman berada di raknya.
2. Pemilihan rak buku
Ada dua pilihan saat memilih rak buku. Kamu bisa memilih rak buku dengan penutup. Jika ini yang kamu pilih, sebaiknya pilihlah rak dengan penutup yang terbuat dari bahan kaca dan mudah untuk dibuka tutup atau digeser.
Tapi jika kamu memilih rak buku tanpa penutup, ini adalah pilihan yang tepat. Karena pemilihan rak buku terbuka akan membuat buku koleksi kamu terhindar dari kelembaban. Selain itu, rak buku yang terbuka bisa sekaligus sebagai pajangan untuk diekspose dan pemisah antar ruang tanpa kesan membatasi.
3. Jauhkan rak buku menempel pada lantai
Jika sudah menentukan jenis rak buku, Langkah selanjutnya adalah peletakan rak bukunya. Jangan meletakkan rak buku terlalu dekat dengan lantai, karena bisa memancing kelembaban. Kecuali bila rak bukunya mempunyai kaki.
4. Perhatikan posisi peletakan buku
Usahakan posisi buku dalam rak diletakkan berdiri dengan punggung buku mengarah vertical. Apalagi untuk buku yang jarang dibuka. Hal ini bertujuan untuk menghindari lembar ekrtas dalam buku tidak saling melekat satu sama lain.
5. Membariskan buku juga perlu trik khusus
Membariskan buku di rak usahakan untuk tidak terlalu rapat. Ingat pula untuk tidak menambah beban di atas buku dengan tumpukan benda-benda berat lainnya. Jika kamu melakukan ini, yakin deh buku kamu akan melengkung, halamannya juga akan melekat atau jilidan bukunya bisa cepat rapuh.
6. Rajin membersihkan
Ini mah wajib ya. Harus rajin membersihkan rak buku dari debu secara teratur. Bukan hanya di bagian atasnya saja, tapi juga luar rak buku serta bagian dalamnya. Bahkan buku yang ada di dalam rak juga tidak lupa untuk dibersihkan dari debu.
7. Mengangin-anginkan buku
Jadikan mengangin-anginkan buku sebagai kegiatan rutin yang kamu lakukan. Cara mengangin-anginkan buku di udara terbuka ada dengan cara menurunkan buku-buku dari rak kemudian membuka dan mengangin-anginkan lembaran halamannya. Cara ini bertujuan untuk mencegah buku dari kelembaban sekaligus mewaspadai adanya jamur, ngengat, atau kerusakan lainnya yang terjadi pada buku koleksimu secara “diam-diam”.
8. Beri kamper
Taburi sudut-sudut rak dengan kamper atau kapur barus demi mencegah datangnya kutu buku atau ngengat. Usahakan kamper yang kamu pilih adalah kamper yang tidak berwarna. Kapur barus yang ebrwarna bisa meninggalkan bekas warna pada buku sesudah “bahan bakunya” habis.
9. Sediakan bahan penyerap kelembaban
Kamu bisa menggunakan bahan silica gel atau semacam penyerap air yang diletakkan di rak untuk mencegah kelembaban. Dan ingat untuk menggantinya setiap kali sudah penuh dngan air.
10. Tidak melipat halaman ke belakang
Saat kamu membaca buku, kadang tidak sadar melipat halamannya ke belakang. Jangan melakukan ini ya. Ini bisa menyebabkan munculnya bekas guratan dan bisa mempercepat kerusakan. Lebih baik gunkan pembatas buku sebagai penanda halaman bacaanmu.
11. Tidak foto copy buku
Siapa yang suka memfoto kopi buku? Hehehe … ternyata ini bisa merapuhkan dan merusak jilidan buku karena buku akan ditekan saat difoto kopi. Sebaiknya mulai sekarang tidak lagi melakukan ini ya.
12. Diberi sampul plastik
Nah, ini adalah tips terakhir yang bisa kamu lakukan agar koleksi bukumu berumur panjang. Beri sampul plastik yang agak tebal atau mika untuk melindungi bukumu. Kamu bisa membeli mika gulungan untuk mengganti sampul plastik jika kamu tidak menemukan sampul plastik yang sesuai dengan ukuran buku koleksimu.
Nah, bagaimana? Mudah bukan merawat koleksi buku agar tetap berumur panjang? Satu lagi nih, setelah kamu melakukan upaya-upaya di atas, buatlah catatan nama jika ada yang meminjam bukumu. Sayang sekali jika kamu sudah merawatnya tapi malah hilang tak tahu rimbanya hanya karena kamu lupa siapa yang telah meminjamnya.
Kalau sudah begini, koleksi buku di rumah akan berumur panjang dan bisa dinikmati hingga ke generasi berikutnya. Selamat mencoba!