5 Tips Mudah Membantu Anak Untuk Mampu Mengambil Keputusan Sendiri Secara Handal
Pernah nggak sih, kita selalu mengatakan kepada anak-anak bahwa mereka masih anak-anak? Padahal usianya sudah memasuki remaja atau dewasa. Namun, di mata kita anak-anak tetaplah anak-anak. Lalu, apa dampak dari anggapan seperti ini? Terkadang tanpa sadar orangtua yang menganggap anak-anak tetaplah anak-anak akan berperan besar dalam kehidupan anak. Misalnya saja dalam pengambilan sebuah keputusan.
Memang benar sih, tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya hidup menderita. Maka sangat wajar jika orangtua ikut memutuskan dan menentukan segala hal yang berkaitan dalam hidup anak. Mulai dari apa yang akan dimakan anak, hal-hal yang berkaitan dengan benar dan salah, membuat keputusan yang berkaitan dengan hidup anak agar anak tidak gagal dalam hidup, tidak melukai orang lain, dan tidak dilukai oleh orang lain. Tapi ikut memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan si anak, tidak bisa dilakukan selamanya bukan? Ketika mereka masih kecil, tentu saja hal itu sangat wajar. Pasti akan ada waktunya orangtua melepas anak-anak untuk hidup dan berdiri sendiri di dalam kehidupan masyarakat dan menentukan keputusan sendiri dalam kehidupannya.
Memang benar sih, tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya hidup menderita. Maka sangat wajar jika orangtua ikut memutuskan dan menentukan segala hal yang berkaitan dalam hidup anak. Mulai dari apa yang akan dimakan anak, hal-hal yang berkaitan dengan benar dan salah, membuat keputusan yang berkaitan dengan hidup anak agar anak tidak gagal dalam hidup, tidak melukai orang lain, dan tidak dilukai oleh orang lain. Tapi ikut memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan si anak, tidak bisa dilakukan selamanya bukan? Ketika mereka masih kecil, tentu saja hal itu sangat wajar. Pasti akan ada waktunya orangtua melepas anak-anak untuk hidup dan berdiri sendiri di dalam kehidupan masyarakat dan menentukan keputusan sendiri dalam kehidupannya.
Kemampuan anak untuk mengambil keputusan sendiri bukanlah kemampuan yang tiba-tiba saja bia terwujud dalam hidup anak. kemampuan ini berkaitan dengan kepercayaan diri, tekad, keteguhan hati, dan daya konsentrasinya. Bahkan seseorang yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri disebut sebagai ‘Hamlet Syndrome’, yaitu seseorang yang hidup dalam kegalauan karena tidak bisa mengambil keputusan sendiri yang akhirnya menyebabkan dia tidak berbuat apa-apa sehingga tidak bisa hidup dengan sukses.
Jika kita sebagai orangtua terlalu protektif kepada anak sejak kecil, dan kelak ketika dia dewasa, anak-anak akan dihadapkan dengan banyak pilihan dan harus mengambil keputusan, bisa jadi anak akan panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Selamanya dia akan tergantung kepada keputusan orangtua. Untuk itulah, sebagai orangtua kita harus memberinya kesempatan sejak kecil.
Baca juga 3 Hal yang Menjadi Pertimbangan Sebelum Memasukkan Anak ke Sekolah Formal
Berikut 5 Tips Membantu Anak Untuk Mampu Mengambil Keputusan Sendiri Secara Handal:
Berikut 5 Tips Membantu Anak Untuk Mampu Mengambil Keputusan Sendiri Secara Handal:
1. Biarkan Anak Membuat Pilihan Sendiri
Hal ini bertujuan untuk membangun rasa tanggung jawab anak danakan membuat anak merasa dihargai keputusannya. Izinkan anak untuk membuat pilihannya sendiri, misalnya orangtua bisa mengizinkan anak memilih sendiri pakaian atau sepatu yang ingin dipakai hari ini.
2. Berikan Gambaran Plus Minus Dari Pilihan yang Diambilnya
Setelah anak memutuskan pilihannya, orangtua perlu menjelaskan plus minus dari pilihan yang telah dibuat. Misalkan, saat cuaca sedang panas dan anak memilih baju berlengan panjang serta tebal, maka orangtua memberikan penjelasan tentang konsekuensinya. Apabila anak tetap memaksa, biarkan saja anak memakainya, dan sudah dipastikan anak akan menyadari bahwa pilihannya kali ini kurang tepat, karena dia kepanasan.
Melalui proses mengalami sendiri konsekuensi dari keputusannya, anak akan belajar dari kesalahan yang dipilihnya dan suatu saat nanti dia akan mengambil keputusan yang lebih baik.
3. Berikan Batasan
Terkadang terjadi suatu hal yang mengharuskan orangtua membatasi/mewajibkan anka untuk melakukan sesuatu, maka persempit pilihan. Misalnya kita berikan batasan hanya 2-3 pilihan dan minta anak untuk memilih salah satunya.
Contoh, saat turun hujan dan anak memaksa ingin bermain di luar, daripada hanya melarangnya maka berikan pilihan untuk aktivitas serunya. “Kamu mau baca buku cerita sama Mama atau mewarnai bersama-sama?” Dengan hanya dua pilihan ini anak hanya punya dua pilihan yang sama-sama menyenangkan.
4. Libatkan Anak Dalam Keputusan Sehari-hari
Hal ini bisa dilakukan ketika orangtua akan menyusun daftar menu masakan yang akan dimasak. Hal ini sering saya lakukan, menyusun menu untuk satu minggu ke depan sebelum saya berbelanja ke warung sayur untuk setok bahan masakan seminggu ke depan. Maka anak-anak akan berebut menu apa yang dimasak dan dibawa buat bekalnya. Jika terjadi perbedaan dengan permintaan anak, maka saya akan mendiskusikannya, bagaimana plus minusnya jika menu itu yang diminta. Alhamdulillah, selama ini lancar jaya meskipun di tengah suka terjadi drama. Hahaha ....
Kegiatan ini bisa membnatu anak untuk belajar mengevaluasi akternatif yang berbeda-beda.
5. Untuk Menggali Pendapat Anak, Perbanyaklah Bertanya
Sering-seringlah berkomunikasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk mendorong anak berpikir kembali alasan dia membuat suatu keputusan. Kegiatan ini bisa dilakukan di sela-sela kegiatan membaca buku atau saat bermain bersama anak. misalnya, “Kalau kita begini, kira-kira apa yang akan terjadi ya?” “Kamu kenapa memilih ini?” “Menurutmu, pilihan ini bagaimana?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menstimulasi nalar anak untuk belajar mengevaluasi pilihan-pilihan yang diambilnya.
Sebenarnya, kunci utama dari kemampuan anak untuk membuat keputusan sendiri itu meliputi:
a. Memahami kapan anak harus membuat keputusan
b. Memikirkan pilihan-pilihan yang bisa dilakukan anak
c. Menyusun strategi untuk melaksanak pilihan tersebut
d. Mengevaluasi pilihan tersebut
e. Menilai kembali apa yang sudah dilakukan
a. Memahami kapan anak harus membuat keputusan
b. Memikirkan pilihan-pilihan yang bisa dilakukan anak
c. Menyusun strategi untuk melaksanak pilihan tersebut
d. Mengevaluasi pilihan tersebut
e. Menilai kembali apa yang sudah dilakukan
Nah, di atas adalah 5 tips mudah yang bisa orangtua lakukan di rumah agar anak bisa membuat keputusan yang handal tanpa terus mengandalkan orangtuanya.
Baca juga Cara Belajar Anak Berdasarkan Tipe Kecerdasan dan Gaya Belajar
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 Tahun
Tags:
Parenting
3 komentar
Menarik sekali, bisa jadi bekal buat jadi orang tua nanti :)
ReplyDeleteMenurut saya, kemampuan membuat pilihan dan bertanggung jawab atas segala konsekuensinya adalah salah satu kemampuan yang penting untuk menentukan siap tidaknya seseorang memasuki dunia orang dewasa yang rumit.
point no 2 memang penting bgt sih menurutku, karena kadang anak bingung menentukan pilihan. kita sebagai orang dewasa mestinya kasih gambaran untuk plus minusnya :)
ReplyDeleteBermanfaat sekali ini ilmunya, Mbak. Bisa aku praktekan nanti kalau sudah punya anak sendiri. Memang penting sekali mendidik anak supaya kelak saat dewasa bisa berani memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambilnya. Karena saat sudah dewasa banyak keputusan-keputusan besar yang harus mereka ambil dan mereka tanggung jawabkan sendiri.😊
ReplyDelete