Inilah Beberapa Alasan Saya Harus Menulis. Kamu Ada di Nomor Berapa?
Ada sebuah pepatah yang dituliskan oleh Pramoedya Ananta Tour, “Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Benar kah pepatah tersebut?
Saya sih, YES! Entah ya dengan kamu. Iya kamu loh. Hehehe ....
Saya suka menulis tepatnya kapan ya? Sebentar saya ingat-ingat
dulu.
Saya mulai menyukai menulis dan bermain dengan mesin tik milik almarhum bapak itu sejak SD. Apa saja saya tulis ketika usia saya masih SD? Pastinya masih berupa tulisan ala-ala gitu kali ya. Saya juga tidak ingat, apa saja yang sudah saya tulis dari hasil ngerecokin mesin tik milik bapak.
Saya mulai menyukai menulis dan bermain dengan mesin tik milik almarhum bapak itu sejak SD. Apa saja saya tulis ketika usia saya masih SD? Pastinya masih berupa tulisan ala-ala gitu kali ya. Saya juga tidak ingat, apa saja yang sudah saya tulis dari hasil ngerecokin mesin tik milik bapak.
Waktu saya kecil, saya termasuk orang rumah yang jarang dibawa bepergian ke mana-mana. Alasannya satu, saya mudah mabuk kendaraan, jadi orang rumah nggak mau direpotkan jika saya mabuk saat perjalanan. Alhasil, saya lebih sering menjadi penunggu rumah dengan ditemani penjaga sekolah dan istrinya yang diminta bapak untuk datang ke rumah. Hingga akhirnya saya senang memainkan jari di atas mesin tik bapak saat beliau sedang bepergian. Dan itulah awal saya jatuh cinta dengan menulis.
Berawal dari iseng tersebut, saya mulai berani membuat sebuah surat sederhana yang sebelumnya minta contoh dari bapak. Saya mulai ketak-ketik membuat sebuah surat yang pastinya isinya sederhana banget. Surat ini saya layangkan kepada orang-orang yang namanya tertulis dalam majalah BOBO yang saya baca. Saya ingin seperti mereka, saya kagum dengan mereka yang profilnya ada di majalah. Ya, meskipun tidak semua yang saya kirimi surat akan membalas, tapi saya menikmati itu dengan bahagia. Lalu bapak yang melihat ini membelikan saya mesin tik portabel sendiri. Kata bapak, biar saya nggak ngerecokin mesin tik beliau. Hihihi ...
Berawal dari iseng tersebut, saya mulai berani membuat sebuah surat sederhana yang sebelumnya minta contoh dari bapak. Saya mulai ketak-ketik membuat sebuah surat yang pastinya isinya sederhana banget. Surat ini saya layangkan kepada orang-orang yang namanya tertulis dalam majalah BOBO yang saya baca. Saya ingin seperti mereka, saya kagum dengan mereka yang profilnya ada di majalah. Ya, meskipun tidak semua yang saya kirimi surat akan membalas, tapi saya menikmati itu dengan bahagia. Lalu bapak yang melihat ini membelikan saya mesin tik portabel sendiri. Kata bapak, biar saya nggak ngerecokin mesin tik beliau. Hihihi ...
Kemudian keisengan ini berlanjut, saya mulai suka menuliskan apa pun yang saya
rasakan dalam mesin tik dan saya akan menyimpannya. Dan dari mesin tik ini
pula sejak SMP saya mulai ikut kegiatan lomba menulis meski belum pernah menang. Ketika
SMA saya mulai tertarik dengan menulis cerita remaja seperti cerita dari
majalah remaja yang saya baca. Sayangnya belum terpikir dan belum cukup nyali buat mengirimkan ke
majalah. Saya hanya mengirimkan ke radio untuk dibacakan. Tapi saya sudah hapyy
banget saat itu.
Hingga akhirnya, saya kembali aktif menulis pada tahun 2016
setelah sekian lama bertapa dan menyepi dari kegiatan menulis sejak tahun 2000.
Lalu, apa alasan saya kembali aktif menulis setelah lama nggak menulis?
Ini lah beberapa alasan saya mulai menulis dan menjadi semacam
keharusan buat saya untuk menulis:
1) Menulis adalah Salah Satu Kegiatan Terbaik Untuk Mengisi Waktu
Luang
pixabay.com |
Ini betul
banget! Saya setuju, dari pada bengong nggak jelas saat memiliki waktu luang
yang banyak, kenapa nggak digunakan untuk menulis? Itu yang saya jadikan
sebagai alasan pertama kali. Berawal dari iseng ketak-ketik di mesin tik bapak
hingga punya sendiri, saya ingin memanfaatkan waktu luang dengan baik. Karena
biasanya saya mulai iseng bermain mesin tik setelah buku bacaan sudah dibaca
semua.
Begitu juga
sejak tahun 2016. Walaupun tidak banyak memiliki waktu luang, tapi saya mulai
memutuskan untuk kembali aktif menulis. Sebisa mungkin menciptakan waktu luang
pada diri sendiri. Bukankah kita raja bagi
diri sendiri yang bisa mengatur kegiatan kita sendiri?
Menulis biasanya identik dengan membaca. Membaca adalah jendela dunia. Orang akan membaca untuk menemukan ide dalam tulisannya. So pasti ya, orang yang suka menulis pasti wawasannya akan bertambah. Iya apa iya?
3) Cara Terbaik Untuk Berkomunikasi
moondogjess.com |
Ini biasanya
saya lakukan kepada anak-anak ketika saya mulai agak susah mengajaknya bicara
langsung. Saya akan menuliskan kepada mereka apa yang saya inginkan. Biasanya anak-anak
menjadi lebih mengerti. Atau saya takut ketika berbiacara akan meledak nada
bicara karena sesuatu. Maka saya akan memutuskan untuk menuliskan saja agar tidak terpancing emosi. Alhamdulillah, berhasil. Maka saya katakan,
menulis adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orang lain.
4) Meningkatkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri
kumparan.com |
Meskipun belum
memiliki karya solo, tapi saya senang mengikrarkan diri sebagai seorang
penulis. Kepercayaan diri saya tentu saja bertambah. Saya juga menjadi lebih
peka dan kreatif ketika ikut terlibat sebuah pembicaraan. Wah, bisa jadi ide nih
buat tulisan! Meskipun teman-teman ada yang suka nyeletuk, “Awas, jangan curhat
sama penulis. Nanti curhatanmu akan ada dalam tulisannya.” Hahaha, kalimat itu ada kalanya betul juga
sih!
5) Sebagai Sarana Untuk Mengukur Perkembangan Berpikir Seseorang
pixabay.com |
Kita bisa
tahu cara berpikir seseorang dari tulisannya yang runtut atau membingungkan. Ya,
hanya dengan menulis, orang yang sering menulis akan dengan mudah menuangkan
ide dengan runtut tanpa melompat-lompat. Berbeda dengan orang yang tidak biasa
menulis. Ia akan menuangkannya dengan tidak runtut
6) Bisa Menghasilkan Rupiah
pixabay.com |
Percaya nggak,
kalau dengan menulis bisa bikin dompet ikutan gelembung? Harus percaya dong! Beberapa
orang memutuskan untuk menekuni dunia menulis karena memang menjanjikan. Salah satunya
adalah dengan menjadi content writer
atau seorang narablog. Lihatlah narablog-narablog
keren yang sudah mampu menghasilkan rupiah hanya dari blognya saja. Pastinya isi
blognya tulisan yang bermanfaat sekali.
Atau seseorang yang memutuskan menjadi freelancer, maka menulis baginya tentu saja menjadi pekerjaan utama dan prioritas. Namun, ketika sudah memantabkan hati untuk menjadi freelancer, maka kita juga harus berkomitmen dengan waktu yang telah dibuatnya. Ada loh, beberapa orang yang baru memutuskan menjadi freelancer mengalami hambatan pada manajemen waktu, sehingga merasa waktu 24 jam sehari masih belum cukup untuk menyelesaikan tugasnya.
Nah, jika kamu, -iya, kamu!- sudah memilih jalan menjadi freelancer dan masih bingung soal manajemen waktu, kamu harus baca tulisan ini deh! Jam Kerja ala Freelancer yang ditulis oleh Mbak Kartika, seorang blogger keren. Tulisannya itu berdasarkan pengalamannya sendiri loh, jadi siapa tahu juga bisa kita terapkan.
Atau seseorang yang memutuskan menjadi freelancer, maka menulis baginya tentu saja menjadi pekerjaan utama dan prioritas. Namun, ketika sudah memantabkan hati untuk menjadi freelancer, maka kita juga harus berkomitmen dengan waktu yang telah dibuatnya. Ada loh, beberapa orang yang baru memutuskan menjadi freelancer mengalami hambatan pada manajemen waktu, sehingga merasa waktu 24 jam sehari masih belum cukup untuk menyelesaikan tugasnya.
Nah, jika kamu, -iya, kamu!- sudah memilih jalan menjadi freelancer dan masih bingung soal manajemen waktu, kamu harus baca tulisan ini deh! Jam Kerja ala Freelancer yang ditulis oleh Mbak Kartika, seorang blogger keren. Tulisannya itu berdasarkan pengalamannya sendiri loh, jadi siapa tahu juga bisa kita terapkan.
Pada tahun
2016 lalu, saya memutuskan aktif menulis, meskipun bukan menjadi freelancer. Saya masih terikat tugas pada negara, sehingga saya baru bisa memulai dengan menulis di blog. Bukan lagi
menggunakan mesin tik, lalu menyimpan hasil tulisan dalam map, tapi saya mulai menyimpannya di blog. Saya jadi ingat, kalau tulisan di awal ngeblog itu masih unyu-unyu banget dan membuat saya ingin tertawa sendiri. Hihihi ....
Oh, ya, membuat blog itu mudah sekali. (Masak Sih?)
Nih, ada
tips cara membuat blog mudah yang semoga
bisa dipraktikkan dan membuatmu aktif menulis.
Bahkan kamu
juga bisa langsung memulainya dengan memiliki rumah blog yang berbayar untuk
menjadi narablog seperti lainnya. Mau kan kalau blognya menghasilkan
pundi-pundi rupiah? Saya sering mengintip beberapa situs yang menyediakan harga
promo untuk domain blog. Pengen juga memiliki satu blog lagi yang memiliki niche tertentu. Biasanya saya suka
intip-intip di www.domainesia.com
7) Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian
Dan ini lah yang paling penting. Saat
jasad kita tak lagi bisa menemani kita lebih lama di dunia ini, tapi kalau kita
punya karya atau tulisan, maka kita akan masih tetap dikenang. Kita akan abadi
dengan tulisan yang telah kita hasilkan. Anak cucu bahkan orang-orang akan
mengenal kita melalui tulisan yang telah kita buat.
Itu lah beberapa alasan saya memutuskan untuk menulis dan
mengharuskan pada diri sendiri. Kalau kamu yang suka menulis, ada di nomor berapa nih?
So, masih menunda untuk menulis setelah tahu beberapa alasan saya
harus menulis?
Tags:
Mom's Corner
27 komentar
zaman sekarang baru beberapa persen melirik blog untuk menjadi tempat pundi-pundi masuk uang mbak. cuma beberapa yang bisa update kearah bisnis blognya.
ReplyDeleteBetul, Mas, karena sebagian orang masih menyukai blog sebagai rumah yang nyaman untuk menuangkan tulisan, seperti saya. Heheheh
Delete2 dan 3, cocok aku mbak
ReplyDeleteHihihi.. iyo mbak. Cucok iku
DeleteAku semuanya manggut-manggut mba... Betul semua sejalan sama pemikiranku... Toss... heee
ReplyDeleteAsyiiik... ada temennya
DeleteSemua poin yang ada di tulisan ini, sejalan dengan alasan saya untuk menulis. Satu lagi alasan yang perlu saya tambahkan, bahwa dengan menulis kita bisa mengukir sejarah, betul gak? :D
ReplyDeleteBetuuul banget Teh. Harus ditambahkan nih. Terima kasih teh
DeleteKayaknya no 1 dan 5 deh lebih cenderung kesana. Tapi kalo saya sih lebih juga ke point aktualisasi diri. Sebelum bisa menulis saya ga pede tapi semenjak menulis saya bisa menumpahkan semua ide ditulisan saya
ReplyDeleteBetul ya teh, aktualisasi diri. Alhamdulillah jika menulis mampu meningkatkan rasa percaya diri
Deletejadi inget juga sejak kecil saya memang sudah suka menulis, nulis surat. sampe-sampe rajin nulis surat ke artis cilik walaupun tidak pernah berbalas atau malah entah terkirim atau tidak hihihi. Buat saya, tambahan juga, menulis itu untuk mengikat makna, tentang apa yang telah saya baca, saya lihat, dan saya rasakan.
ReplyDeleteTos mbak, saya dulu juga nggak pernah mikir itu surat yang saya kirim nyampek atau enggak. Yang penting senneg sudah kirim surat. Yes, betul banget mengikat makna
Deletemenulis adalah bekerja untuk keabadiaan, iya bener banget sih. Dengan menulis insyaallah amal-amal jariyah kita terus mengalir ya. Masyaallah. Semoga ilmu kita menulis jadi pemberat di hari akhir. Allahuma Aamiin.
ReplyDeleteAAmiin...
DeleteSetuju dengan semua poinnya hahaha
ReplyDeleteTapi kayaknya aku lebih ke yang Cara Terbaik Untuk Berkomunikasi
Asyeeeek... emang lebih mudah berkomunikasi dengan tulisan ya. HIhih
DeleteNomor 1 aku Mbak Lisa
ReplyDeleteSaat ini menulis jadi kegiatan paling baik mengisi waktu luang bagiku..biar tetap waras jadi istri dan ibu :(
Wkwkwkwk... Mbak Dian ki yo. Tapi bener ya, menulis memnang bisa menjaga kewwarasan kita sebagai emak.
DeleteSetuju Mba, dengan menulis wawasan bertambah dan salah satu cara yang baik untuk berkomunikasi dan menyampaikan ide & pendapat. Bagi saya,menulis juga sarana untuk refreshing dan hiburan. Selain ibu rumah tangga, saya juga seorang guru. Kesibukan di dua ranah tadi kadang melelahkan juga. Menulis bisa menjadi salah satu cara untuk menyegarkan.
ReplyDeleteSetujuuuu bu guru, trekadang kalau saya sedang kesel sama anak-anak di kelas, suka saya coret-coret di kertas biar nggak luber ke anak-anak. Hahahaha
DeleteAku setuju semuanya mbak, eh nomer 2 dan 3 sih terutama. Tapi dibalik itu semua pengen terus dampingin anak ketika udah berada dibawah tanah. Dia bs baca lagi tulisan Mamanya.
ReplyDeleteSaya bercita - cita untuk semua point' mbak
ReplyDeleteHampir sama sih mb alasan knp kita menulis. Hihi sebagai hobi awalnya, kemudian cinta. Selalu up grade ilmu dan wawasan.eh bisa dpt duit. Dan kelak tulusan kita akan dikenang oleh generasi berikutnya saat usia mnutup mata....
ReplyDeleteKurang lebih alasan kita sama, Mbak Lisa. Kalau aku tambahin sedikit menulis untuk memperluas networking dan merasakan pengalaman-pengalaman baru yang selama ini hanya bisa kutulis. Beneran, terasa banget.
ReplyDeleteSaya termasuk yang menyesal mbak. Kenapa gak dari dulu mulai menulis. Manfaatnya banyak banget ya. Terutama nomer 1,4,5,dan 6 tentunya haha...
ReplyDeleteSetuju semuanya,Mbak. Dan yang tak terduga itu menulis bisa jadi profesi bergengsi. Hihi
ReplyDeleteAwalku menulis juga dari hobi Mbak, lama kelamaan keterusan jadi jalan me cari nafkah hehehe
ReplyDelete