Mitos atau Fakta, Posisi Duduk Menentukan Prestasi Siswa
Pernah nggak ikutan heboh seperti ini
setiap tahun ajaran baru dimulai?
Sudah menjadi tradisi di Indonesia ya, pagi-pagi
buta para orangtua sudah ada di kelas anaknya dan booking tempat duduk paling
depan. Bookingnya dengan cara meletakkan tas sekolah milik anaknya. Bahkan ada
yang rela menunggu sampai bel berbunyi agar tempat duduk yang sudah dibooking
tidak diambil siswa lainnya. Katanya, jika anaknya berhasil
duduk di deretan paling depan maka anaknya akan pandai. Kalau duduknya kebagian
di belakang nggak akan jadi pinter. Weleh-weleh, segitunya ya.
Kenyataan yang ada di masyarakat kita
memang memperlihatkan bahwa anak yang duduk di bangku depan adalah anak yang
cerdas. Sedangkan anak yang duduk di bangku belakang adalah barisan anak yang
senang membuat gaduh saat jam belajar berlangsung.
Kenyataan di atas berlangsung hingga
bertahun-tahun dan bertahan hingga sekarang. Makanya diangggap wajar jika
setiap tahun ajaran baru orangtua berebut bangku agar anaknya bisa duduk di
depan. Padahal tradisi rebutan bangku ini bisa menimbulkan konflik yang kurang
menyenangkan dengan sesama orangtua. Bisa saja saat proses mengamankan bangku
depan itu terjadi salah paham antar orangtua hingga berujung pada pertengkaran.
Maka dari itu, diperlukan pandangan baru agar acara rebutan bangku tidak
berlarut-larut dan menjadi sebuah tradisi yang kekal abadi.
Secara logika, anak yang duduk di depan
memang akan lebih memudahkan berinteraksi dengan gurunya. Lebih mudah bertanya
jika dia mengalami kesulitan. Berbeda dengan anak yang duduk di deretan
belakang. Keaktifan anak lebih sedikit untuk berinteraksi dengan gurunya,
mereka lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya.
"Chris Hakala dari Western New England University mengungkapkan bahwa sangat susah menafsirkan apakah memang benar posisi duduk menentukan prestasi. Duduk di barisan depan memang berpengaruh pada hubungan antara siswa dengan guru. Di sisi lain, Muh. Mansyur Thalib dari Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, telah melakukan penelitian terhadap 60 mahasiswa pada tahun 2013 lalu. Penelitian tersebut menyatakan bahwa skor belajar mahasiswa yang duduk barisan depan sebesar 26.5, sedangkan mahasiswa yang duduk di barisan belakang hanya mampu mencapai skor 22.5 saja."
Dua pendapat di atas menyatakan bahwa
posisi tempat duduk memang mempengaruhi prestasi anak. Padahal kalau kita
melihat, anak yang mampu beradaptasi dengan baik di awal tahun ajaran baru tidak
akan mengalami kesulitan dalam hal berinteraksi meskipun dia ditempatkan di
bangku belakang. Sebaliknya, jika anak tersebut mengalami kesulitan dalam hal
adaptasi dengan lingkungan baru, tetap saja dia akan sulit melakukan
sosialisasi.
Sistem pembelajaran di kelas dan suasana
kelas tentu saja ikut menjadi faktor prestasi anak disamping faktor dari dalam
diri anak sendiri. Bahkan di sekolah tertentu sudah menerapkan pergeseran
tempat duduk di kelasnya. Jadi, anak yang duduk di depan tidak selamanya akan
di depan, dia akan berpindah duduk untuk bergantian dengan yang duduk di
belakang.
Jadi, mitos atau fakta posisi duduk
menentukan prestasi siswa?
Posisi duduk hanya faktor kecil dari
keberhasilan prestasi siswa, karena masih banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi siswa. Jika orangtua tetap memaksakan anaknya untuk duduk di depan
sedangkan anak sendiri merasa tidak nyaman, itu hanya akan memberatkan anak. Biarkan
anak sendiri yang memilih tempat duduknya, orangtua tak perlu melakukan aksi “mengamankan”
kursi setiap tahun ajaran baru.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
progaram ODOP bersama Estrilook Community
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day4
Tags:
Parenting
23 komentar
Bangku depan meja guru biasanya yang belakangan kosong. Kalau tak beruntung, biasanya dapat bangku ini 😂
ReplyDeleteIhihi..betuuul itu
DeleteDi sekolah tempat bapakku ngajar masih ada bahkan ada yang bangkunya dipaku
ReplyDeleteSamaaaa di sd tempatku ngajar
DeleteDi (paling)depan itu karena emang nggak ada temam buat ngobrol kecuai ten seeh.dykepaksa fokus ke gurunya😂😂
ReplyDeleteWkwkwkwk...tapi saya dulu selalu pilih bangku depan guru
Deleteaku paling deg-deg-an kalau dapet giliran duduk paling depan, berasa mau ditelan hidup-hidup sama guru yang baru ngajar, wkwkkw
ReplyDeleteAiisshhh..begitukah? Hahahha
DeleteMalah baru tahu ada orang tua yang berupaya begitu, soalnya dulu waktu sekolah pun tidak merasakan demikian :D. Tapi kalau pergeseran tempat duduk tiap harinya, pernah sih waktu SMP.
ReplyDeleteHihi...mungkin memang hanya di kampung ya yang seperti ini. Soalnya pas saya ngajar di kota memang nggak ada ortu model begini. Hihi
DeleteKalau jaman aku dulu, ya anak2nya sendiri alias kita sendiri yang ngetekin tempat duduk, dateng pagi2, tapi juga gak mau paling depan sih paling deretan kedua
ReplyDeleteBetul mbak, biasanya anak anak sendiri.
DeleteMitooooosss...hihihi
ReplyDeleteHahahaha....tos aahh
DeleteAda benernya juga yakk aku malah pilih duduk no 1 klo gk 2, soalny klo belakang gk keliatan hehe
ReplyDeleteSama mbak, berhubung saya pendek saya juga nggak pernah berminat ambil duduk belakang
DeleteAku termasuk penghuni tempat duduk belakang mba hahaa..tapi dari SD sampai SMA tempat duduk emang di rolling 1 minggu sekali jadi kebagian semua deh ngerasain duduk di paling depan, tapi tetep enak duduk di belakang hehhe
ReplyDeleteWah, iyakah, belum pernah nih duduk belakang. Gimana rasanya ya?
DeleteSyukurlah di sekolah anakku diputar duduknya tiap sebulan sekali Mbak..Teman kiri kanan juga diganti. Jadi ya enggak ngaruh cari duduk paling depan atau enggak
ReplyDeleteKalau aku dulu jaman sekolah memang duduk paling depan karena kalau di belakang sering ribut teman kiri kanan, ganggu konsentrasi jadinya hahaha #muridrajin
Sama mbak, di kelas saya juga puter tempat duduk. Tapi namanya di kampung, saya pernah diomelin ortu karena anaknya kebagian belakang
DeleteHahaha iya mitos. Tapi saya pribadi lebih suka duduk di depan mbak, krn saya suka gak konsen kalau yang duduk di depan saya ribut hhe. Jd tetep refer duduk di depan. Mungkin cocok buat anak2 yg gampang terdistraksi kyk saya :D
ReplyDeleteBaru beberapa pekn lalu saya ngobrolin soal tempat duduk dengan walas anak saya. Saya mint duduknya di depan karena dia sulit fokus dan pandngan jauhnya juga bermasalah. Hehe belum tahu hasilnya, ntar dilihat dulu pas terima raport.
ReplyDeletehaha...ibu2 sering tuh lakukan kaya gitu. bahkan sampe ribut demi dapatkan bangku terdepan.
ReplyDeletepengalaman aku selama sekolah, emang sih duduk di depan itu fokus sama yg disampaikan guru, tp kadang suka kudet karena ga bisa lihat teman yg di belakang.
posisi yg bagus buat saya ada di tengah. bisa melihat dan mendengar dg jelas semua informasi