Kisah Masa Lalu dari Pohon
Pernah mendengar tentang kisah buah maja
yang pahit rasanya, lalu diabadikan menjadi nama sebuah kerajaan yaitu kerajaan
Majapahit? Kalau saya sih, pertama kali membaca tentang asal-usul Kerajaan Majapahit
saat kelas III SD. Waktu itu setiap kehabisan bahan bacaan, saya mulai mencari
cari majalah milik bapak atau ibu. Majalah ibu adalah majalah Kartini atau
Sarinah. Milik bapak adalah majalah Jayabaya yang berbahasa Jawa. Bahkan saya
mulai ngefans sama tokoh Anglingdarma juga dari majalah Jayabaya milik bapak
tersebut.
Kebetulan bapak orangnya apik, semua
edisi majalah lama beliau bundel sesuai urutan keluarnya. Sehingga saya
membacanya pun urut dan enak. Menikmati cerita dalam versi bahasa jawa. Sejak tahu
tentang asal-usul nama Majapahit, saya selalu membayangkan tentang buah maja
yang rasanya pahit. Benar enggak sih, kalau buah maja itu rasanya pahit seperti
dalam kisah tersebut?
Atau pernahkah mendengar tentang daun
lontar yang dijadikan kertas untuk menulis? Bagaimana pula dengan pohon
Kalpataru yang abadi terukir pada dinding-dinding candi? Apakah mereka
juga memiliki kisah?
Pohon
Maja yang Tak Pahit
goodnewsfromindonesia.id |
Benar nggak sih, pohon Maja rasanya
pahit? Ternyata pohon Maja buahnya tidak pahit seperti yang diceritakan oleh
tentara yang membangun kerajaan Majapahit. Pohon Maja termasuk salah satu pohon
yang tahan banting, yang bisa hidup ada suhu 49 derajat celcius hingga -7
derajat celcius. Pohon Maja juga bisa tumbuh pada ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut. Tidak hanya tumbuh di tanah kering, pohon Maja juga bisa tumbuh
di tanah rawa. Masalah tanah rupanya bukan halangan baginya untuk tumbuh. Keren
ya?
Buah Maja memang bisa dimakan kalau
sudah matang dan rasanya juga manis. Buah Maja ini termasuk keluarga
jeruk-jerukan. Bahkan buah Maja bisa dibuat selai atau sirop lho!
Lalu, kenapa prajurit Raden Wijaya
berteriak pahit ketika makan buah Maja? Bisa jadi buah Maja yang dimakan saat
itu masih mentah. Coba kalau buah Maja yang sudah matang, pasti rasanya manis. Trus
saya jadi membayangkan, seandainya waktu itu prajurit Raden Wijaya makan buah Maja
yang manis, apakah kerajaannya akan dinamakan menjadi Majamanis? Hehehe...
Pohon
Lontar yang Banyak Gunanya
greeners.co |
Pohon Lontar merupakan keluarga tanaman
Palma yang tingginya mencapai 30 meter. Wow, tinggi sekali ya! Daun Lontar berbentuk
seperti kipas yang tumbuh di puncak pohon.
Kini Lontar sudah jarang digunakan
sebagai kertas. Namun, kita harus tetap ingat kalau dahulu lontar banyak
digunakan mulai dari ujung atas hingga ujung bawah pohon.
Daun-daun lontar masih digunakan untuk
bahan baku pembuat tikar, tas, atau pun aneka kerajinan lainnya. Bahkan alat
musik tradisional juga masih menggunakan daun lontar, yaitu alat musik Sasando
dari Nusa Tenggara Timur.
Bagaimana dengan buahnya? Apakah buahnya
bisa dimakan? Ternyata buah lontar enak lho. Buah lontar sekilas memang mirip
dengan kolang-kaling. Tapi rasanya lebih enak. Batang lontar juga dimanfaatkan
untuk dijadikan bahan bangunan atau juga kerajinan.
Lontar memiliki banyak nama. Dia disebut
juga dengan nama tua oleh masyarakat
Timor, orang Sumbawa menyebutnya juntal,
orang Toraja menyebutnya dengan nama lontara,
sedangkan orang Ambon menyebutnya lontoir
dan taal
oleh orang Madura.
Pohon yang Melindungi
m.kwikku.com |
Bagaimana dengan kisah pohon Kalpataru
yang digambarkan pada dinding candi-candi? Ternyata pohon yang disebutkan
sebagai pohon kalpataru hanya merupakan simbol saja. Kalpa berarti kehidupan,
Taru artinya pohon. Lalu, seperti apakah pohon kehidupan ini?
Pohon kehidupan yang digambarkan pada
dinding candi Borobudur atau candi Prambanan merupakan gambaran untuk pohon
yang rimbun dan tempat berteduh banyak makhluk. Jadi, Kalpataru hanya merupakan
simbol saja. Ada pohon yang diibaratkan sebagai pohon Kalpataru ini, yaitu
pohon Beringin dan pohon Bodhi. Pohon beringin masih kita jumpai di beberapa
tempat. Sedangkan pohon Bodhi bisa kita lihat di halaman candi Borobudur. Kedua
pohon ini memiliki fungsi sama, yaitu bisa digunakan untuk berteduh saat cuaca
panas dan keduanya juga bisa dijadikan tempat tinggal aneka makhluk hidup.
pohon Bodhi sumber: manfaat.co.id |
Mari kita lihat di sekitar, siapa tahu
ada pohon-pohon lainnya yang juga punya kisah dari masa lalu seperti kisah
pohon-pohon di atas? Yuk, cerita di sini!
Tulisan ini diikutsertakan dalam program ODOP bersama Estrilook Community.
#ODOP
#EstrilookCummunity
#Day21
Tags:
Artikel
13 komentar
Masya Allah baca karakteristik buah Maja, betapa tumbuhan walau tak bisa bergerak layaknya manusia tapi dia bisa mempertahankan diri ya dari cuaca ekstrem.
ReplyDeleteBetul banget mbak
DeleteBaru tahu Mba tentang buah Maja. Terima kasih sharingnya. Jadi tambah ilmu.
ReplyDeleteSama sama mbak
DeleteMa sya Allah, Mba...jadi ingat ini koleksi majalah Jayabaya dan Panjebar Semangat alm.mbah kakung (lanjut alm.pakdhe yang serumah yang langganan) udah pada entah ke mana huhuhu..... Harusnya bisa yaa ditelatenin begini. Dulu kalau alm.papa sih bundelin majalah Bobo sama Buncil bonus Ayahbunda yang kami langganan juga, tapi begitu krismon stop bundel karena agak lumayan biayanya.
ReplyDeleteHihihi..betul mbak. Bapak saya yang telaten, bobo saya juga nggak bundelan.
DeleteSaya malah baru tau kalo kerajaan Majapahit berasal dari nama buah Maja. Hehe mungkin semacam cerita rakyat atau legenda yang sebenarnya bukan fakta ya.
ReplyDeleteHihi..konon ceritanya begitu uni. Bisa jadi memang hanya legenda
DeleteBukan majamanis tapi majalegi. Legi bahasa Jawanya manis hehe :P
ReplyDeleteAku blm pernah liat sendiri buah Maja mbak :D
Iya ya ortu zaman dulu rajin membundel majalah dan klipping2. Kalau skrng tinggal browsing hehe :D
Buah Maja bisa d makan ga sii mba , soalny ada buah yg tidak bisa d makan . Baru tau Majapahit dr nm.buah hihihi
ReplyDeleteBuah Maja digalakkan lagi ditanam di Jawa Timur..Tapi aku baru tahu kalau rasanya jika matang manis hihihi. Karena tahu pohon dan buahnya tapi enggak pernah merasakan rasanya.
ReplyDeleteCerita masa lalu dari pohon sedemikian menarik ya Mbak Lisa...seneng bacanya saya
Kalpataru.. pernah denger waktu SD, tapi nama kelompok prsmuka hehe ternyata itu nama pohon yaa mirip beringin
ReplyDeleteBelum pernah lihat buah maja, apalagi kisah2nya. Jadi pengen jak keluarga traveling kesana nih jadinya
ReplyDelete