5 Tips Menghadapi Anak "Bossy"
health.detik.com |
“Kak,
beresin mainanku!” kata El suatu waktu.
“Mbak
Hawa, ambilin minum. Aku haus!” perintah El di waktu yang lain.
Duh, El kok mulai sering nyuruh-nyuruh
kakaknya atau mbaknya untuk hal-hal yang biasanya dia kerjakan sendiri ya. Saya
kok mulai khawatir dengan sikapnya yang terkesan “bossy” ini. Benar nggak sih sikap El yang begini?
Menurut buku yang pernah saya baca,
(lupa judulnya) anak adalah peniru yang ulung. Mereka akan meniru apa yang
telah dilihatnya lalu melakukannya. Apakah mungkin dia meniru sikap ini dari
temannya saat bermain? Atau justru dari saya?
Saya pernah mergokin pas dia main dengan
anak tetangga, El diperintah sama temannya untuk membawakan mainan temannya. Pernah
juga saya mergokin El disuruh dorong sepeda. Lha, badan El lebih kecil dari
temannya meskipun usia mereka seumuran. Saat itu saya hanya memanggil El dan
mengalihkannya agar tidak bermain dengan temannya itu. Nah, sejak itu lah El
kecil jadi seperti bos di rumah ini. Main perintah ini itu kepada kakaknya
dengan lagak yang benar-benar bos banget. Kedua tangannya dia lipat di dada,
lalu menunjuk pada hal yang dia perintahkan. Kakak dan mbaknya sih, feel free mengerjakannya, malah tertawa
pas pertama kali El nyuruh. Tapi saya kok mulai pasang alarm waspada ya. Nggak boleh
nih keterusan!
Akhirnya saya mencoba melakukan hal-hal
di bawah ini untuk menghadapi sikap “Bossy” dari El:
1. Saya
Harus Jadi Role Model yang Baik Untuk Anak
Bisa jadi saya tanpa sengaja bersikap
bossy, sehingga meniru apa yang saya lakukan. Saya mulai mengevaluasi sikap
saya kepada anak-anak dan lingkungan. Apakah saya pernah tidak memakai kata “tolong”
saat meminta duo kakaknya melakukan hal yang saya minta. Atau mungkin duo
kakaknya sering minta El tanpa memakai kata tolong.
Saya mulai membenahi lagi, mengajak
kakaknya untuk menggunakan kata “tolong” jika ingin meminta bantuan adiknya,
agar El kecil melihat contoh yang baik dari kakaknya dan dapat mengurangi sikap
“bossy”nya
2. Tidak
Bereaksi
Saya katakan kepada duo kakaknya agar
tidak tertawa atau membalasnya dengan marah ketika El bersikap “bossy”. Abaikan
sikapnya, lalu mengatakan padanya agar permintaannya diulang dengan menggunakan
kata “tolong”.
3. Diam
Kalau perlu, saya membolehkan duo
kakaknya untuk diam jika El menunjukkan sikap “bossy”nya. Tidak perlu melakukan
permintaan El. Kakaknya juga boleh mengatakan bahwa El bukan bos yang bisa main
perintah nggak sopan.
4. Beri
Nasihat
Pelan-pelan saya akan menasihati El agar
tidak bersikap “bossy” di rumah atau dengan teman-temannya. Jika dia sedang
bermain dengan temannya dan bersikap seperti itu, saya akan berbisik kepadanya bahwa
sikapnya itu tidak baik, agar dia tidak malu kepada teman-temannya.
5. Mengajaknya
Bermain Peran
Saya akan minta bantuan kakaknya untuk
mengajak El bermain peran untuk menunjukkan kepada El cara meminta yang baik. Bagaimana
memperlihatkan perbedaan suara dengan volume yang normal dengan volume yang
tinggi, sehingga El tahu perbedaannya. Saya akan memberikan pujian jika El
bersikap baik dan tidak “bossy”.
Menghadapi anak “bossy” memang
gampang-gampang susah. Terkadang kita menganggapnya lucu dan menggemaskan, tapi
hati-hati jika sikap itu akan terus terbawa hingga dewasa. Kuncinya jangan
terbawa emosi dan tetaplah bersikap tenang saat anak menunjukkan sikap “bossy”nya.
Tips di atas boleh dicoba untuk
menghadapi anak yang bersikap “bossy”.
Tulisan diikutsertakan dalam
program ODOP bersama Estrilook Community
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day13
Tags:
Parenting
43 komentar
Iya kan berhadapan dengab anak tipe begini
ReplyDeleteIya a
DeleteWahh iya betul mba, saya termasuk yang nganggep lucu klo anak kecil begini. Ternyata memang perlu diwaspadai.
ReplyDeleteBetul de. Perlu diwaspadai
DeleteSetuju mba Lisa harus diwaspadai kalau keterusan sampai besar. Gak selalu asyik juga temenan sama yang bossy
ReplyDeleteBetul mbak. Saya kadang nggak terima kalau anak saya disuruh suruh temannya. Hehehe
DeleteAku juga mba sama. Biasanya aku ajarin supaya gak mau disuruh2. Kalau g bisa, dikurangi frekuensi mainnya 😊😬
DeleteBetuuul mbak
Deleteaku lupa... dulu seorang dari keempat anakku pernah seperti itu, tp lupa yg siapa ya???
ReplyDeleteHihihi..berarti anaknya udah gede semua nih
DeleteNah, ada anak tetangga yang persis kek gini sama anak bungsuku. Nyuruuuh mulu.
ReplyDeleteDan, kalau di rumah si sulung juga bossy sama adiknya..duh, kasian nih anak jadinya.
Mentang-mentang pendiem jadi dikerjain orang.
Setujudengan tips di atasMbak Lisa.
Aku juga nasihatin anakku..biar si Mas ga bossy sama adik dan adik enggak do bossy in sama teman..
Nasib anak bungsu..hihihu..
DeleteNah betul yah mak intinya contoh dari ortu juga bener2 penting buat pembentukan karakter anak kita. Agar anak kita bisa berinteraksi dengan teman-temannya dengan baik dan gak ngeboss
ReplyDeleteIya mbak
DeleteAlhamdulillah, so far anakku tidak menunjukkan gejala bossy, heuheuu tapi yang ada minta ditemenin mulu, jadi walo gak bossy berasa juga sono sininya...
ReplyDeleteHahaha...asyik itu
Deleteseru nih ngajak anak bermain peran hehe. Jadi, si anak kali-kali bisa menjadi seseorang yang di suruh-suruh, bukan dia terus yang nyurun-nyuruh, hihi. makasih sharingnya bun.
ReplyDeleteBetul banget mbak. Bisa gantian peran
DeleteBetul, mengajari anak itu memang gampang-gampang susah. Harus dicontohkan dan juga diajari dengan halus serta pelan-pelan.
ReplyDeleteKalau di rumah saya, justru kakaknya yang cenderung bossy, Mbak. Kadang suka nyuruh-nyuruh adiknya.
Hihihi..nasib adik jadi disuruh suruh terus ya mbak.
DeleteBossy emang menyebalkan. Tapi klo bisa diarahkan dengan baik,anak bisa jadi seorang pemimpin hebat. Biasanya anak yang bossy ini lebih kreatif dibanding anak yang jadi "korban" si bossy
ReplyDeleteJiwa leadernya sudah ada berarti yaa..
DeletePR jadi orangtua yaa mbak. Tiap fase nya adaaaa aja. Semangat untuk kita
ReplyDeleteIya mbak yas, semangat jadi ortu lebih baik lagi
DeleteBetul... anak itu plagiat sejati. Karena begitilah cara dia belajar meniru apa yang disekitar. Selain orang tua harus menjadi role model yang baik, anak pun perlu disiapkan mentalnya ketika yang dia lihat di sekitar berbeda dengan apa yang orang tua ajarkan sama ini.
ReplyDeleteBetul banget mbak
DeleteOrg tua jd contoh bagi anak jd perlu hati2 dlm dlm berkata dan bertindak. Anak dengan mudah mencontoh.
ReplyDeleteIya mbak karena kita model bagi mereka
DeletePaling sering ditiru anak itu memang ortu, saudara, dan lingkungannya ya, Mbak. Anak saya dulu ga tau kalo bossy itu ga bagus. Masih TK atau awal SD sih waktu itu :) pelan2 dikasih contoh dan pengarahan, akhirnya mudeng.
ReplyDeleteAlhamdulillah...
DeleteAnak-anak di rumah sejak dini sudah kubiasakan mengatakan kata maaf, tolong dan terima kasih mba. Emang sih kadang datang egonya, si kecil nggak mau nurut. Tapi kebanyakan mau meminta tolong kalo minta sesuatu. Hehe.. harus pintar2 memperlakukannya ya biar mudah diarahkan. Tipsnya oke banget mba
ReplyDeleteBetul banget mbak.
DeleteMengasuh anak adalah ilmu yang harus dipelajari seumur hidup, ada banyak karakter anak, salah satunya ini. Semoga kita dimampukan menjadi contoh yang baik, ya, Mba. Btw sharingnya bagus, Mba. Terimakasih.
ReplyDeleteAamiin...sama sama mbak dian
Deletebossy di sekolah juga ada lho. Waktu masih ngajar, aku biasanya ngajak anaknya bicara dari hati ke hati. Biasanya memang perilaku nurun dari orangtua dan lingkungan. Terima kasih tipsnya.
ReplyDeleteBanyak mbak..apalagi anak sd. Sering nemuin kayak gini. Nyuruh temannya bawain tas sekolahnya.
DeleteTernyata harus waspada spy engga keterusan yah.
ReplyDeleteBagus tuh kalau anak mulai main perintah, diulang lagi dng lebih sopan.
Betul banget mbak. Biar nggak keterusan
DeleteEh kok sama ya dengan anak bungsu saya. Malah dia marah kalau dikasih tahu. Hehehe... Makasih tipsnya ya mbak. Tapi Alhamdulillah kami udah pakai kata tolong di rumah. Mungkin si bungsu meniru temannya juga. Hehe
ReplyDeleteIya mbak, teman memang bisa jadi dicontoh anak anak
DeleteSuka memerintah disebut juga bossy ya mbak. Anggota keluarga ku juga ada yang kayak gitu. Dan mereka meniru bapak yang suka bossy. Bingung juga ngingetinnya soalnya lebih tua
ReplyDeleteIya sih kadang terlihat lucu kalau masih kecil. Tapi jangan dibiarin yaa
ReplyDeleteSetiap anak mempunyai karakter yang berbeda² ya, mbak. Tinggal bagaimana cara kita mengarahkannya. Setuju banget yang terutama kita harus jadi role model dulu. Karena pasti anak² melihat sikap kita.
ReplyDelete