Tips Packing Anti Pusing Ala Saya
Membaca judulnya, lantas saya ditanya memang sudah pernah pergi ke
mana saja? Huwa ... saya malu jawabnya. Boleh diibaratkan, saya ini pergaulannya
kalah sama ayam alias kuper, nggak pernah pergi ke mana-mana. Jadinya nggak
bisa berbagi pengalaman travelling seperti blog teman-teman lainnya. Namun,
kali ini saya akan mencoba berbagi pengalaman ketika packing. Bukan, bukan
karena pernah travelling, tapi karena pernah merasa ngepak pakaian dan barang
saat mendapatkan tugas Pendidikan dan Latihan (Diklat) yang waktunya terkadang
cukup lama, yaitu 3-10 hari.
Kalau pas Diklat pakaian sudah ditentukan dengan seragam A
misalnya, maka hal itu tidak membuat saya pusing. Cukup membawa baju sesuai
permintaan instansi, sisanya hanya pakaian untuk tidur. Pakaian santai? Hahaha ...
jangan membayangkan bakal santai acaranya kalau surat tugas untuk pergi Diklat
sudah di tangan. Acara Diklat yang saya ikuti biasanya padat dengan acara
hingga malam, pukul 22.00. Jadi, nggak bakalan punya waktu santai. Tugasnya hanya
belajar, mengerjakan tugas, dan makan enak di hotel. Hehehehe ... – bonusnya ini,
makan dan tidur gratis dengan enak, dapat ilumu baru pula-
Nah, apa yang saya persiapkan jika surat tugas untuk Diklat
datang?
1 Saya akan lihat berapa lama tugas yang akan saya ikuti. Jika hanya
tiga hari, maka saya hanya akan membawa pakaian batik cukup untuk tiga hari. Ditambah
baju tidur satu saja. Lain halnya jika diminta dalam lampiran untuk membawa
pakaian olah raga juga, maka saya akan menyertakan dalam packing.
2 Apabila waktu tugas yang akan saya ikuti sampai sepuluh hari ke
depan, maka saya akan melakukan trik sedikit, yaitu:
a. Saya akan
tetap membawa atasan batik sesuai jumlah hari atau kurang. Dari baju yang saya
bawa, setiap dua atau tiga memiliki kesamaan warna. Misalkan ketiganya ada
unsur warna merah, abu-abu, atau biru. Sehingga ini akan memudahkan saya
memadukan dengan kerudungnya.
b. Celana atau
rok yang akan saya bawa cukup tiga atau empat, dengan catatan warna gelap atau
hitam. Menurut saya, warna hitam akan matching jika dipasangkan dengan batik
warna apa saja. Jadi, saya tidak akan membawa banyak celana. Cukup tiga atau
empat. Berarti nyuci dong? Iyalah, masak mau make celana tanpa dicuci. Tenaang,
ada jasa laundry yang biasanya disiapkan oleh pihak hotel. Kita tinggal tenang
duduk manis dapat ilmu.
c. Untuk kerudung,
saya juga tidak membawa banyak kerudung. Setelah menghitung baju batik yang
memiliki unsur warna yang sama, maka saya akan membawa kerudung secukupnya. Bajunya
boleh ganti setiap hari, kerudungnya tinggal dipadukan. Atau jika memiliki
kerudung warna bolak balik, ini bisa jadi solusi.
d. Bagaimana dengan
aksesorisnya? Tempatkan peniti, jarum pentul, bros di wadah yangtidak akan
membuat aksesoris ini berantakan. Saya juga membawa aksesoris secukupnya. Dua atau
tiga bros saja cukup. Bisa memilih bros dengan warna netral juga ya, yang terbuat
dari perak tentu lebih netral dikenakan untuk kerudung warna apa saja.
3 Jika ada pertanyaan, apakah saya menggunakan koper? Tergantung waktu
dan apa saja yang harus saya bawa. Jika dalam surat tugas meminta saya membawa
laptop, pasti akan berkaitan dengan tugas data. Ngeprin dan sebagainya. Maka saya
juga akan membawa printer rumah untuk diangkut dalam tas bawaan saya. Laptop akan
ada di tasnya, pakaian biasanya saya packing di travelling bag atau ransel, dan
satu tas lagi untuk kertas, kabel, dan printer. Namun, jika dalam keterangan
surat tugas sudah mencantumkan untuk tidak usah membawa printer, cukup laptop
saja, maka saya juga tidak mau capek-capek membawa printer rumah.
Itulah pengalaman packing yang saya lakukan. Packing karena tugas
negara, bukan jalan-jalan. Hehehe ...
Bagaimana dengan readers semua? Ada tips yang lebih oke?
#SatuHariSatuKaryaIIDN
16 komentar
Setuju Mbak..memang bawahan warna gelap itu bikin gampang nyesuaiin dengan atasan warna apa saja yaaa:)
ReplyDeleteBenar mbak. Jadi irit pakaian. Hehehe
DeleteSaya termasuk emak-emak rempong yang nggak bisa santai dengan barang yang akan dibawa kalau pergi-pergi...hahaha
ReplyDeleteHahaha... Apalagi sama bawa si dedek ya mbak.
DeleteHehe, kalo saya perlu banyak belajar packing yang ringkas deh kayaknya. Biasanya kalo pergi jauh lha maunya bawa banyak baju. Btw dulu saya masih sering pake atas bawah, sekarang lebih banyak pake gamis. Padu padannya cuma dengan jilbabnya, jadi ada sisi simpel di bagian ini.
ReplyDeleteYes, betul sekali mbak.
DeleteSaya belum bisa praktis kalo packing Mbak Lisa hehehe, masih perlu belajar nich kayaknya
ReplyDeleteHihihi.. Saya sih karena nggak mau bawa berat.
DeleteKalau pas kerja dulu krn institusinya swasta jadi ya bajunya bebas aja, yg penting rapi. Nah biasanya sy pilih pakaian semi casual biar bisa dipakai jalan2
ReplyDeleteEnak nih, kalau begini
DeleteSetuju nih, dan bermanfaat. Terima kasih sharingnya, Teh Lisa. Baru pertama kesini nih, salam kenal ya..
ReplyDeleteSalam kenal balik mbak.
Deletemasalah packing barang2....sepertinya patut dicontoh dan dijadikan sebagai bahan pengetahuan, siapa tahu suatu saat akan berguna. :)
ReplyDeleteHihihi.. Saya jarang bepergian, paling karena diklat
Deletebawa barang memang harus yang diperlukan banget ya mbak. Bikin koper ngak berat dan ngak banyak waktu terbuang untuk packingnya.
ReplyDeleteBetul mbak
Delete