Tips Mengatasi Ketakutan Anak Terhadap Hewan
“Ayo, Sayang, buruan diambil mau bawa mainan apa ke ambunya,” kata
saya kepada El, si bungsu. Maklum, dia akan berangkat bersama kami. Saya mengantar
anak nomor dua ke sekolahnya, menitipkan El kepada ambu pengasuhnya, dan si
sulung bareng saya menuju ke sekolah.
“Iya,” dengan cadel El menjawab sambil sibuk mengambil kantong
kresek untuk membawa Robocar Polinya.
Saya pun kembali mengambil jaket dan menyiapkan keperluan El di
belakang. Tak lama kemudian, saya mendengar suara cadel El.
“Mbok, tuyun dayi motoy dede, tuyun!” berkali-kali El meminta
kucing yang suka nebeng makan di rumah bareng pus rumah untuk turun. Saya hanya
sekilas melongoknya. Nggak pernah berpikir kalau El akan melakukan sesuatu
kepada simbok kucing. Tiba-tiba ....
“Mama ...! Akiiit!” Suara tangis El mengagetkan saya yang masih
menyiapkan sayur makan El. Dengan panik saya berlari ke depan, takutnya dia
terjatuh. Dua kakaknya juga bergegas menghampiri adiknya.
“Dede kenapa?” serempak kami bertiga menghampiri El.
Bocah dua tahun itu sambil menjerit menunjukkan tangan kanannya
yang berdarah. Lima goresan memanjang dari punggung telapak tangan hingga ke
pergelangan tangan. Saya sedikit bergidik ngeri, duh, pasti sakit banget. Pantas
El menjerit kencang.
Saya bergegas memeluknya, mendekapnya, dan berusaha
menenangkannya. Sambil menenangkan, saya oleskan pelan-pelan obat herbal di
tangannya, walaupun saya tahu, dia pasti akan bertambah menjerit. Maklum,
agak-agak lebai nih bocah kalau nangis. Dalam hati berdoa, semoga nggak dalam
serta tidak menimbulkan trauma ketakutan terhadap kucing.
Ya, El kecil dicakar kucing liar, bukan kucing peliharaan kami. Kalau
kucing yang kami pelihara, nggak akan berani melakukan tindakan sekejam ini. Bisa
saya embargo jatah makan siangnya. Hahaha....
Pernahkan anak Bunda mengalami hal seperti El? Karena satu dan yang
lain hal, anak menjadi takut terhadap binatang. Apakah El setelahnya trauma? Alhamdulillah,
tidak. Sesudah dicakar, sorenya dia manggil-manggil lagi simbok untuk masuk
rumah dan makan nasi jatah dia.
Jika ada salah satu anggota keluarga terutama anak pernah
mengalami hal yang sama dengan El, dicakar atau mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari binatang tersebut, Bunda bisa berikan tips-tips berikut untuk
mengurangi ketakutan buah hati terhadap
binatang:
1
1. Kenali terlebih dahulu sebab keyakutan anak terhadap binatang. Apakah
karena orang tua yang suka menakut-nakuti anak agar mau melakukan sesuai keinginan
orang tua sehingga menggunakan dalih tersebut? Misalkan begini, ada orang tua
yang suka mengatakan begini, “Ayo makan, kalau tidak dihabiskan nanti digigit
kucing lho!” Lha, nyambungnya ke mana ya? Atau, “Ayo, tidur. Nanti dimakan
anjing!” dan banyak lagi ungkapan yang sebetulnya salah tapi digunakan untuk
menakuti anak dengan dalih pembenaran. Jika ini yang terjadi, maka orang tua
harus terlebih dahulu mengubah kebiasaan tidak baiknya tersebut.
2
2. Apabila anak sudah cukup besar, tanyakan alasannya kenapa dia
takut terhadap binatang. Apakah sama kasusnya seperti El, karena pernah digigit
atau disakiti?
3 3. Kalau sudah diketahui sebab dan alasan ketakutan anak, maka
kenalkan secara bertahap kepada anak dengan cara memberikan pengalaman positif.
Tentu saja secara perlahan dan bertahap ya. Bisa dimulai dengan menceritakan
sebuah dongeng dengan tokoh hewan, mengajak anak bermain peran tentang tokoh
hewan tersebut. Dari dongeng yang dibacakan atau saat bermain peran, jangan
lupa untuk menyelipkan nasihat agar menyayangi hewan.
4
4. Mengenalkan kepada anak hewan-hewan melalui gambar.
5. Bisa juga mengajak anak untuk memberi makan hewan tersebut, sambil
mengajarkan kepada anak bagaimana memperlakukan hewan agar tidak dicakar atau
digigit.
6. Sesekali ajak anak ke Pet Shop agar anak juga mengenal secara
langsung binatang yang membuatnya takut itu tidak menyeramkan.
Jadi, bagaimana Bunda? Semoga tips di atas membantu agar anak
tidak takut lagi terhadap binatang. Karena binatang juga merupakan makhluk
ciptaan Tuhan yang perlu kita sayangi juga.
40 komentar
Mbak, anakku sempat takut sama kucing..punya tetangga, padahal anggora lho..jadi si kucing ini sebenarnya cuma mau main. Tapi karena badannya yang gede, bulu lebat, hitam..anakku jadi ngelihatnya kok ngeri..
ReplyDeleteTapi makin besar enggak lagi sih..
Makasih tipsnya, bermanfaat ini:)
Xixixxi.. Iyo mbak, karena badannya gede jadi medeni. Alhamdulillah kalau sekarang enggak takut lagi
DeleteSi Najwa gitu Mbak. Gara2 pernah dicakar juga, skrg gak mau dekat2. Skrg mau rada anti sm binatang
ReplyDeleteHooh mbak, abine juga kecilnya dulu begitu. Eee nikah sama aku, pecinta kucing. Hahahahha
DeleteAlhamdulillah, anak-anak saya gak ada yang takut dengan binatang. Yang kecil malah, senang sekali dengan binatang, lihat binatang apa pun pasti dia dekati.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya cikgu. Anak anak di rumah juga senang dengan binatang
DeleteAnakku sih sebetulnya pemberani, cuma akunya yang gelian sama hewan. Sama kucing aja aku njerit, anakku malah yang ngelindungin, hihii jadi terharuu..
ReplyDeletePadahal kucing imuuut yaaa
Deletetetanggaku juga ada yg takut kucing. padahal kucing lucu ya. cm aku malas kalau di deketin kucing. suka ngusel2 dikaki.
ReplyDeleteXixixi.. Iya, kesukaan kucing suka ndusel ndusel begitu
DeleteSaya waktu kecil suka banget sama kucing, sampai 7 ekor di rumah. Dan cuma satu yang matinya ketemu, yang lain entah mati di mana. Kata orang kucing memang misterius soal tempat matinya.
ReplyDeleteWah, kasihan. Alhamdulillah kucing di rumah matinya selalu ketahuan dan akhirnya dikubur
DeleteAku takut banget am uler mbak. Lebih ke geli sih. Tapi Alhamdulillah anak aku masih kecil berani, bahkan ngebet banget klo liat binatang...
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteKucing mang binatang yg lucu. Apalagi kalau lagi laper...
ReplyDeleteBetuuullll.. Tos aahh
DeleteWah, boleh juga Mba tipsnya. Tapi utk hewan tertentu aku tetep gak berani...hihihi
ReplyDeleteHihihihi.. Podooo mbak. Ini khusus kucing aja
Deletewah ini sih tips penting buat masa depan aku hehe... maklum masi lajang.
ReplyDeleteAsyiiikkk.. Xixixixi
DeleteWah kucing sering banget dulu waktu kecil saya gendong kmana2 mbak. Makasih ya tipsnya
ReplyDeleteSama sama mbak. Sama nih, saya dari kecil juga suka Kucing
DeleteSaya suka hewan, kucing, anjing dll jd anak2 jg gak takut kalau deket2 hewan2 ini. Tapi saya benci kecoak dll, kalau liat mereka saya tereak2, cuma gak takut, hanya risih, eh anak2 ikutan tereak2 kalau liat kecoak dll itu. Jd saya simpulkan anak takut krn kita jg takut.AKhirnya skrng saya kalau liat kecoak action dulu, sambil jelasin aja itu hewajn menjijikan tapi gk usah takut hehe.
ReplyDeleteWkwkwkwkwk... Betul mbak, ketakutan memang terkadang melihat dari yang kita contohkan.
DeleteKalu saya takut sama anjing, soalnya pernah diisengin orang di jalan, suruh anjingnya ngejar-ngejar saya dan seorang teman, sampai sendal kami ketinggalan :D
ReplyDeleteSaya dulu juga pernah dikejar anjing, tapi nggak kapok. Hahaha, masih suka sama hewan berambut ini
DeleteDari ketiga trio krucilsku, satu yg takut kucing nih
ReplyDeleteTp kayaknya krn dulu ibunya juga takut kucing hahaha
Tp lama2 kyknya berubah krn adik2nha suka bgt makah am
Kucing
Bisa jadi nih.. .
DeleteAnakku paling takut sama lalat masa mbak... hihihi... kalo ada lalat satu saja sudah heboh pakai banget dia..
ReplyDeleteHihihihi... Anakku dulu yang sulung takut semut mbak
DeleteSaya udh bukan anak2 lg, tapi masi takut sama kecoa terbang. Gak ada trauma, gak pnah ditakut2in. Cuma kyanya kecoa terbang itu menyeramkan
ReplyDeleteHahahahahaha...
DeleteKasian ya kalau anak2 jadu trauma sama binatang jadi gampang geli an... Tapiemang hrs di biasakan biar ga berkelanjutan
ReplyDeleteboleh ku praktekkan nnti klo udh nikah mba hehehe, maklum masih singleeee
ReplyDeleteSiiippp
DeleteAda nggak sih Mba, batasan di mana upaya kita itu 'enough'? Maksudnya, menyayangi kan nggak harus juga berani berdekatan, bisa lewat cara lain, hehehe. Soalnya siapa tahu ada phobia yang memang sulit dienyahkan.
ReplyDeleteBetul mbak, minimal nggak menyiksa yaa, itu batasan saya.
Deletembaak, makasih tips2nya.. Saya kadang2 suka ajak anak nonton nat geo wild. Tapi memang bagi dia sih binatang2 buas itu bagi dia udh agak menyeramkan dari wajah hewan tersebut yang garang dan ganas hahahaa. Tapi kalau yang lucu kayak kucing seneng banget. kebetulan di rumah ortu saya ada kucing yg suka tidur di teras, jd anak saya suka ajak ngobrol :D
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteAnakku kadang suka kucing kadang takut hihi. Sering kan kucing liar masuk rumah, soalnya kami tidak pelihara kucing. Tapi dulu lajang aku suka pelihara kucing. Boleh deh ikutin tipsnya nati nyobain ke petshop biar makin suka kucing.
ReplyDelete