Mengajarkan Matematika Melalui Dongeng.
www.playgoogle.com |
Apa sih yang
ada di pikiran kita ketika mendengar kata Matematika? Apakah akan muncul
berderet angka yang membuat dahi berkerut?
Saya yakin,
tidak hanya anak-anak saja yang langsung tiba-tiba mengeluh pusing ketika
mendengar Matematika. Namun, Bunda yang ingin membantu anak di mata pelajaran
satu ini pasti juga ikut merasakan pusing. Memikirkan cara jitu yang
menyenangkan anak sekaligus tidak membuat Bunda frustasi mengajarkannya.
Sebetulnya
belajar Matematika adalah belajar mengenalkan logika kepada anak. Mengajarkan
konsep dasar dengan benar. Bahkan mengajarkan matematika tidak harus selalu
duduk tertib di kursi tanpa melakukan aktivitas lainnya. Bunda bisa
menggantinya dengan berbagai aktivitas menyenangkan lainnya untuk mengajarkan
matematika kepada buah hati.
Salah satu
aktivitas yang bisa Bunda lakukan adalah mengajarkan matematika melalui dongeng.
Apa itu dongeng?
www.negaraislam.net |
Dongeng adalah
cerita imajinasi baik tokoh, maupun settingnya. Lalu, tokoh imajinasi itu apa
saja? Tokoh imajinasi itu Kurcaci, Peri, Penyihir, atau menggunakan tokoh dari
benda mati yang Bunda buat hidup. Selain itu tokoh-tokoh kerajaan seperti
Putri, Pangeran, Raja, Ratu, juga bisa menjadi tokoh imajinasi yang bisa Bunda
ciptakan untuk melengkapi dongeng.
Mengapa harus
dongeng? Menurut majalah Ayah Bunda, kegiatan mendongeng dapat meningkatkan keterampilan
membaca anak, keterampilan berbahasa anak, dan mengembangkan kemampuan berpikir
anak. Bahkan dongeng juga bisa meningkatkan imajinasi anak, kerativitas anak,
dan mempererat ikatan emosi antara anak dengan Bunda. Dengan dongeng, secara
tak langsung anak sebenarnya sedang belajar matematika tanpa dia sadari. Tentunya
dongeng yang Bunda buat mengandung pembelajaran Matematika di dalamnya, ya.
tripuspitarini.com |
Pelajaran
Matematika pertama kali yang diberikan kepada anak ketika memasuki bangku
sekolah adalah mengenalkan anak dengan angka. Memberikan konsep yang benar
tentang kelompok bilangan hingga anak tahu membedakan bentuk angka dan
menyebutkan bilangan dengan benar. Bunda bisa memulai dengan dongeng yang
sederhana, yang bisa Bunda reka sendiri sambil memasukkan konsep bilangan.
Sebelum Bunda memulai dongeng, ada baiknya Bunda menyanyikan sebuah lagu untuk
membangkitkan rasa tertarik buah hati. Lagu yang Bunda nyanyikan sederhana
saja.
Bunda juga bisa
melengkapi kegiatan mendongeng tentang matematika dengan benda konkret. Bisa
gambar yang Bunda buat secara visual di kertas gambar atau papan tulis.
Misalkan, Bunda
ingin mengenalkan konsep bilangan 1-10 kepada anak. Sebelumnya Bunda bisa
menyanyikan lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu. Ajak anak ikut bergembira agar di
kegiatan dongeng nantinya anak akan menikmati. Bunda juga perlu menyiapkan
krayon atau pensil warna untuk melengkapi dongeng yang Bunda ciptakan. Tentu
saja Bunda sudah memiliki tokoh imajinasi yang akan digunakan untuk menjadi
tokoh dalam dongeng.
Contoh tokoh
imajinasi untuk dongeng sederhana yang mengenalkan konsep bilangan adalah angka
satu sampai lima yang Bunda buat hidup. Masing-masing angka melakukan
pengembaraan untuk menemukan kelompok benda yang jumlahnya sesuai dengan
bilangan tersebut. Misalkan angka satu mencari kelompok benda yang jumlahnya
satu. Bunda bisa libatkan anak dengan menggambarkan kelompok benda lainnya yang
jumlahnya sesuai bilangan yang sedang mengembara. Selipkan nilai moral saling
menolong ketika ada bilangan yang belum berhasil menemukan kelompoknya. Hingga
akhirnya semua angka menemukan kelompoknya.
Di atas
hanyalah contoh tokoh imajinasi yang bisa Bunda gunakan. Bunda bisa berkreasi
dengan tokoh lainnya. Mudah bukan, Bunda? Yuk, mendongeng agar Matematika lebih
mudah dipahami oleh anak.
#ODOPOKT3
#Tulisan ini
diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah
4 komentar
Iyaa bangeett, mba Lisa..
ReplyDeleteAku kalo denger Matematika...langsung puyeeng...
Semoga dengan pembelajaran yang menyenangkan, bisa membuat anak-anak lebih mencintai angka dan kawan-kawannya kelak.
Blogmu kok uapik ngene iki piye nek desain, Lis?
ReplyDeleteAjarai aku
Anakku yang pertama suka Matematika..yang kedua anti Matematika ..:D
ReplyDeleteTrims tipsnya..bisa dicoba nih Mbak Lisa :)
Saya sendiri dari dulu suka banget matematika, selalu bikin hati tertantang untuk menaklukkannya. Tapi anak-anak sekarang emang susah diajarin matematika, cara mendongeng gak akan berhasil jika sudah kena rumus porogapit
ReplyDelete