"Kamu tak pernah tahu rasanya merindu itu seperti apa," keluhmu waktu itu.
Sekali lagi kamu mengungkapkan semua rasa yang telah bercampur menjadi satu seperti gado-gado. Sulit membedakan mana nada marah darimu, mana denting rindu yang kamu petik, dan mana kekesalan hatimu yang berusaha dikemas dengan gerutuan.
Ini sebenarnya sudah berkali-kali kamu mengeluh, lebih tepatnya mengadu tentang gundahnya hatimu. Bagaimana inginmu diperhatikan dan selalu menjadi prioritas di setiap waktu. Tapi berkali-kali juga kamu harus mengusap sudut mata, karena harapanmu tak berbanding lurus dengan kenyataan.
Kamu yang periang, penuh cerita, dan mudah meledak-ledak saat marah, akan teridam jika perhatian yang diharapkan kandas oleh banyak alasan. Namun, semuanya hanya berlangsung sekejap. Marahmu tak pernah lama bersarang di dalam hatimu.
Sesudah nya kamu akan kembali tertawa. Bercerita tentang banyak hal kepada siapa saja yang ditemui. Kamu akan kembali menjadi gadis yang sungguh cerewet. Bertanya banyak hal dan melupakan kerinduan yang sedetik lalu membuatmu nyaris menderita. Ah, itulah kamu, wajah manis dengan bola mata coklat dan alis yang melengkung indah.
#OneDayOnePost
#BelajarPOV2
Tags:
Puisi
0 komentar