Nada Rindu
image by google |
“Boleh
aku merindukanmu kembali?”
“Mengapa?”
“Karena
aku belum bisa melupakanmu.”
“Kalau
kau masih merindukanku, kau akan semakin sulit untuk melupakanku.”
“Biarlah.
Sesungguhnya aku tak pernah ingin melupakanmu.”
“Lupakanlah
aku. Mengingatku hanya akan menambah luka hatimu.”
Berkata
seperti itu, bayangmu mulai bergerak menjauh dariku.
“Jangan
pergi dulu. Temani aku.”
Kau
tidak berbalik. Hanya memandangku dengan tatapan yang masih sama seperti empat
tahun silam. Mata yanng meneduhkan, beribu cinta bisa aku lihat dari balik
retinamu. Dan ada sebuah ruang yang selalu mengajakku untuk tenggelam bersama
ceritanya.
“Lupakan
aku, maka semuanya akan kembali seperti semula.”
Aku
mulai terisak tertahan. Aku tahu, kamu tak pernah suka mendengar suara isakanku.
“Aku
ingin malam ini kamu ada di sampingku hingga mataku tertutup kantuk.”
Kau
pun berbalik berjalan menuju tempatku. Ikut duduk memeluk kedua lutut. Memandangku
sekali lagi. Wajahku semakin tirus dibandingkan wajah empat tahun lalu. Kutengadahkan
wajahku sejajar denganmu. Ingin tanganku menyentuh tulang pipimu yang makin
menonjol. Kulitmu sedikit lebih gelap. Tapi tetap dengan senyum yang kusuka.
“Apa
yang bisa kulakukan agar malam ini kamu tidak menangis lagi?”
Tak
kujawab pertanyaanmu. Tangis yang coba aku sembunyikan suaranya agar tidak
terdengar oleh gendang telinganya, tak bisa lagi aku redam. Pecah dan
mengguncang bahuku.
“Jangan
menangis. Tangismu menghalangi langkahku.”
“Aku
hanya ingin menangis malam ini saja. Jangan halangi aku,” kataku pelan. Kamu akhirnya
mengangguk. Tertunduk menatap ke bawah. Enggan memelukku untuk menghentikan
tangisku. Musik malam yang semakin gelap menghantarkan nyanyian pilu mengiris
hati. Menawan hatiku untuk tetap berada dalam kesunyian.
“Aku
harus kembali. Sudah aku turuti keinginanmu. Usah bersedih lagi. Maafkan aku
tak bisa lagi di dekatmu. Namun aku selalu ada di hatimu.”
Bayangmu
makin menjauh seiring tangisku yang kembali bersuara. “Aku masih merindukanmu,
meskipun kamu tak pernah mengijinkan itu.”
#OneDayOnePost
5 komentar
Pergilah, maafkan jika masih meridukanmu
ReplyDeleteTanpa kau ucapkan pun dirimu selalu di hatiku,
ReplyDeleteDan tak lengkap rasanya tanpa keberadaanmu di sampingku..
#apasih aku hehe..
Sukaa bunda lisa
Semoga waktu menyembuhkan rindumu... Hikss
ReplyDeleteTisuuuu..hikss..
ReplyDeleteSedih. 😭
ReplyDelete