Dua Hati
"Masih marah denganku?"
"Tidak ."
"Masih membenciku?"
"Sangat."
"Tapi, masih adakah cinta untukku?"
"Masih. Perasaanku nggak pernah berubah."
"Lalu, kenapa membenciku juga?"
"Entahlah."
"Bagaimana bisa benci dan cinta bersatu?"
"Jangan tanya padaku. Tanyakan saja pada hatimu, apakah perasaanmu juga masih sama denganku."
Diam. Semua termenung dalam kebisuan yang tiba-tiba memeluk.
"Kamu ragu dengan perasaanku?"
"Iya."
"Kok bisa?"
"Karena kamu tak pernah membuatku yakin."
Desahan napas mewakili kesepian. Nyanyian tak bernada nyaris sempurna menambah kebisuan.
"Harus dengan apa aku meyakinkanmu?"
"Tanyakan hatimu."
"Aku juga tidak tahu, harus bertanya seperti apa."
"Ya sudah. Tak ada artinya kan?"
"Ada."
"Apa artinya?"
Kembali tak ada jawaban hingga semuanya berlalu.
#OneDayOnePost
Tags:
Puisi
4 komentar
Cinta dan benci punya batas paling tipis
ReplyDeleteGambarnya lucu, mba. 😊😄
ReplyDeleteIni Cinta tapi benci. Ahh... Klan Hawa memang membingungkan.
lelaki memang sulit dipahami ya mbak
ReplyDelete#eaaaa
ahahaha laki-laki lagi yang disalahin
Delete