Mengatasi Anak Pemalu
Pernah melihat anak yang enggan berkumpul dengan teman-temannya ketika acara ulang tahun salah satu temannya? Atau mungkin melihat anak yang suka menyendiri, tidak mau bergabung pada suatu acara?
Anak saya yang kedua masuk dalam tipe ini. Setiap kali saya mengajaknya untuk ikut acara keluarga, dia lebih senang ada di belakang saya. Tidak mau bergabung dengan saudaranya yang lain. Ngekor melulu di belakang saya.
Lambat laun mulai terbangun keneraniannya berkumpul dengan saudaranya yang lain jika ada acara. Sudah mau bergabung dan bermain. Bertahap tentunya. Sedikit saya ceritakan bagaimana dia mulai mengurangi sifat pemalunya.
Saya tidak pernah menyebutnya 'pemalu' atau membandingkan dengan temannya yang lebih berani. Saya selalu memotivasi dengan menggunakan kalimat yang membuatnya lebih percaya diri. Meskipun itu jauh dari harapan saya.
Setiap ada acara kegiatan selalu saya semangati untuk ikut. Lalu saya akan berkata, "Ummi bangga lho, kamu tadi sudah berani menyapa terlebih dahulu."
Pujian yang saya berikan, setahap-demi setahap meningkatkan kepercayaan dirinya. Saya pun tak lupa menghargai sekecil apa pun usahanya. Walaupun itu hanya berani bergabung saja tanpa terlibat seru dengan yang lainnya.
Dengan selalu memberikan motivasi, secara bertahap rasa percaya diri anak akan meningkat. Jangan pernah memberikan label "pemalu" kepada anak. Tapi katakanlah bahwa ia anak yang perasa.
#Tulisanlama
Tags:
Parenting
1 komentar
Makasih ilmunya, mba Lisa.
ReplyDelete