Pluto Namaku
Pluto, hmm, nama yang keren juga, pikirku. Kemarin aku melihatnya di pertigaan jalan. Belum sempat mengelus tubuhku. Hanya memanggilku dari atas motornya. Aku hanya menengok dan memandangnya. Siapa ya ia? Memanggilku dengan sayang sekali. Kuberanikan bertanya kepada teman-teman yang masih asing di sekitarku. Jawaban mereka sungguh membuatku penasaran. Hampir semuanya mengenalnya. Teman-teman baruku pun menunjukkan arah jalan tempat tinggalnya. Maka kuputuskan hari ini ke rumahnya. Tepatnya sore hari. Karena setahu mereka, pagi hari ia tidak ada. Siang hari baru lah ia pulang. Sengaja kupilih sore hari. Supaya ia bersantai dan bisa mengenaliku dengan baik.
"Lha, ini kan kucing yang ummi ceritain kemarin, Ka. Yang ummi lihat di pertigaan rumah om Agus. Ko bisa sampai sini? Kasihan, Ka. Bawa masuk saja!" kata orang yang dipanggil ummi.
"Cowok, Ummi!" teriaknya setelah menengok jenis kelaminku.
"Sayangnya ekornya panjang ya, Mi," lanjutnya.
"Sini ummi lihat dulu," orang yang dipanggil ummi mengambilku. Diciumnya kepalaku. Aku pun bersuara manja. Dan kukibaskan ekorku, tanda aku menyukainya.
"Bersih, Ka. Bagus pula rambutnya. Hitam dan ada putihnya. Biarin aja, Ka. Kita pelihara. Kita namain Pluto ya." lanjut Ummi.
Eah asyik, baru kenal, memberiku nama, dan memberiku makan langsung. Pantas saja teman-temanku di luar juga mengenalnya. Kata mereka keluarga ini selalu memberi makan meskipun tidak mengenal. Bahkan disediakan jatah makan tiap pagi bagi mereka. Berjalan ke belakang, membuatku belajar mengenal sekitarku. Tercium aroma bahwa pernah ada yang tinggal di sini juga. Tercium juga olehku ada yang melahirkan anaknya di sini. Dan baunya sepertinya ada di bawah kolong tempat tidur. Nanti selesai makan aku akan melongoknya. Siapa dia?
"Tidak. Aku juga hanya numpang melahirkan dan makan di sini. Tapi aku sudah sering numpang melahirkan anak-anakku di sini. Dan aku tak pernah diusirnya. Banyak kok yang suka ke sini sekedar hanya minta makan lalu pergi lagi. Nanti kalau anakku sudah kuat berjalan, aku juga akan membawanya pergi." jelasnya.
"Sini, Pluto. Main sama kaka!" ajak anak unmi yang paling besar. Dia mengajakku bermain dengan menggoyangkan tali. Senangnya aku, kutangkap pita itu. Dan si kecil yang dipanggil dede El tertawa melihatku meloncat menangkap tali. Betapa senangnya. Aku betah di sini. Aku ingin tinggal di sini. Aku akan jadi kucing yang baik di sini. Menemani mereka bermain. Aku sudah lelah berada di luar. Makan tak tentu. Tidur pun di mana saja tubuhku ingin lelap. Aku ingin mengabdi di keluarga ummi, putusku. Terimakasih, Ummi, kataku dalam hati. Kukeluarkan suaraku.
"Meong, meong," sambil kueluskan kepalaku. Ummi menggendongku dan menciumku. Rasanya senang sekali diperlakukan dengan sayang. Ya, aku tak akan kemana-mana lagi, janjiku.
16 komentar
Weh...keren itu...kucing namanya pluto. Jarang-jarang loh!
ReplyDeletepernah kasih nama oxi, secan. sinus, tangen, bronis, tatu, cosi, chiko, snel, atun, hehehe, itu kucing yg pernh kurawat
DeletePendeskripsian yang bagus mba hingga tak mau berhenti baca
ReplyDeletebesok kalo aku punya kucing kunamakan Neptunus dan Sartorius aja ya Lis :) hehe ..
ReplyDeleteojo her, kedawan. phobos sm neimos ae seruu
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteWih keren kucingnya bisa menulis ya Mi? Hehehe
ReplyDeleteKeren cara penulisannya mb
ReplyDeletePluto aku pikir siapa....keren mba pluto
ReplyDeletenama kucing ya ternyata.. wkwk :D
ReplyDeleteTran Ran
Pluto,,namaa yg unik..tadi kirain nama manusia ternyataa kucing,hehe
ReplyDeletekerenn mbak^^
Plutoooo sehat sehat yaa cing 😀😀
ReplyDeleteNice ceritanya kak, tp sayang aku takut kucing hrhhe
kucing tuh makhluk paling imuuut yg kusuka
DeleteSelamat buat kucingnya mba Lisa yang pandai sekali bercerita... mantaap.. anakku juga penyuka kucing .. ada yg namanya : Fashion Lola, Baby Lucy, Bravo, Black List, dst...
ReplyDeleteNtar klo ada kucing lagi namanya Bruno mars
ReplyDeleteBahwa berbuat kebaikan harusnya pada siapa saja, termasuk binatang. Keren pesannya, Umi.^^
ReplyDeleteTitip salam buat Pluto, ya. :D