Sekedar info kecil sebenarnya. Mengingat saya besar di jalan. Maksudnya sebagian waktu saya habis mengukur jalan raya yang tak ada batasnya. Hehehe...
Sebenarnya ketika mendapatkan SK Bupati saya ditempatkan di wilayah yang jauhnya 39 km dari tempat tinggal saya, adalah awal saya memulai perjalanan saya 'mengukur jalan raya'. Kenapa saya katakan seperti itu? Sehari saya tempuh hampir 80 km untuk perjalanan ke sekolah. Sesudahnya saya masih harus berkeliling dua atau tiga tempat menuju rumah anak les private saya. Setiap hari. Catat tuh! Yang rumahnya lumayan jauh juga. Kemudian jika Sabtu Mingu saya ajak kuda besi saya meluncur Parung, tempat saya kuliah S1 dengan jarak 33 km. Maka bisa dibayangkan jika hari Sabtu setelah menempuh 39 km arah sekolah, saya akan melaju menuju tempat kuliah sejauh 33 km. Alhasil ketika sudah sampai tempat kuliah, saya selalu berkata kepada tutor saya. "Ijin ke kamar mandi dulu ya, Pak. Berendam dulu bentar. Panas sekali rasanya." Dan beliau yang menjadi tutor saya setiap mata kuliah hari Sabtu, selalu mengijinkan bahkan tertawa. Beliau tahu saya mahasiswanya jauh dari Sukamakmur menuju Parung tapi tak pernah absen.
Dan perjalanan saya menjadi bertambah panjang saat akhir Januari 2014 hujan lebat mengguyur tak berhenti. Beberapa wilayah Sukamakmur longsor dan ada sebuah desa yang ambles segingga tidak bisa saya lewati. Dengan sangat terpaksa saya berputar haluan melewati Jonggol untuk sampai ke sekolah saya dengan jarak tempuh 57 km.Dan itu sungguh menguras waktu saya. Tapi dari semuanya saya belajar menguasai kantuk saat mengendarai kuda besi saya. Efek dari berkali-kali jatuh juga. Hehehehe...
Saat kantuk menyerbu kedua mata saya, saya akan menghentikan kuda besi saya. Menepi dari jalan raya, parkir untuk kemudian terlelap sebentar di atas kuda besi saya. Posisinya silahkan atur sesukanya. Kenapa di pinggir jalan? Kalau di tengah jalan, nanti tertabrak. Hehe. Bukan, karena jarang ada warung di perjalanan saya. Yang banyak adalah pohon-pohon besar, sungai dengan airnya yang bening, segingga membuai tatapan mata saya. Apalagi jika saya berhenti di atas tebing. Sungguh mata saya akan dimanjakan dengan suguhan alam yang luar biasa. Serba hijau di sekelilingnya.
Langkah kedua adalah saya akan makan permen saat kantuk melanda. Sedikit mengurangi kantuk, meskipun permen habis kantuk datang lagi. Lumayan lah.Jadi di kantong jaket saya selalu penuh dengan permen pengusir kantuk. Angin yang seolah mengipasi saya selama perjalanan, membuat mata saya seperti dikipasi untuk sering mengantuk. Jika ini masih terjadi, saya akan membasuh muka saya dengan air mineral yang saya bawa. Cara ini juga tak pernah lama mengusir kantuk. Yang paling efektif memang mengistirahatkan mata saya sebentar. Lima belas menit untuk terlelap mengusir kantuk jika permen dan air mineral tak sanggup mengusirnya.
Langkah terakhir, silahkan anda coba, boleh juga tidak. Saya akan memacu kuda besi saya lebih cepat, agar saya berkonsentrasi lebih tinggi. Otomatis saat saya ngebut, kantuk saya hilang. Dalam pikir saya, saya katakan, paling jatuh kalau saya ngebut. Udah biasa jatuh ini. Ujung-ujungnya paling luka. Hehehe...
Langkah terakhir jangan ditiru ya, jika tidak kepepet ngantuknya. Tapi justru langkah terakhir sering saya lakukan karena paling jitu.
Itu tips dari saya. Ala ngawur ya, tapi mudah-mudahan langkah sebelumnya bermanfaat.
#OneDayOnePost
16 komentar
Waduch ...
ReplyDeletePodo kr balapan moto GP jarak tempuhmu Lis
Wah...kalau saya milih tidur dululah dipinggir. Makan permen gak mempan...hehehe
ReplyDeleteHebat Kali perjuangan mb lisa
ReplyDeleteWah jarak tempuh nya Mbak Lisa bisa jadi syarat jamak solat ...
ReplyDeleteSemangat juang yg luar biasaa.
Heuu...yg terakhir juga sering jd alternatif buatku #tepokjidat ntar kl shock mau nabrak atau oleng otomatis byar. 100% ngantuk ambyar..hehhee
ReplyDeleteWah sama mbk klo kasus ngantuk itu... hehehe
ReplyDeleteWah sama mbk klo kasus ngantuk itu... hehehe
ReplyDeleteAku pikir tips terakhir harus tidur yang cukup mbak :D
ReplyDeleteboleh dicoba nih tipsnya:D
ReplyDeleteJangan ngebut mba, bahaya hehe
ReplyDeletemba lisa semoga barokah perjuangannya :')
ReplyDeleteaamiin
Deletemba Lisaaaaaa ajak aku ke tempatmu, mayannnn neh ada area uji coba racing. semoga Allah selalu melindungimu mba..:)
ReplyDeleteayo, seru loh buat ngetrek, aku aja pernah pengen ganti motor tril, biar seru, hehehe
Deleteayo, seru loh buat ngetrek, aku aja pernah pengen ganti motor tril, biar seru, hehehe
DeleteNgantuk di jalan? Wah saiah banget ini mba. Hahahaha.
ReplyDelete